WARTA HUMAS – Setelah menjabat selama 19 bulan sebagai Kepala LPP RRI Nunukan, Yanto akhirnya digantikan oleh Nandang Supriadi. Yanto selanjutnya akan pindah tugas sebagai Kepala LPP RRI Malang, Jawa Timur. Serah terima jabatan Kepala LPP RRI Nunukan dilaksanakan hari ini Kamis (25/2) di Kantor Bupati Nunukan.
Acara serah terima jabatan tersebut dihadiri oleh Direktur SDM dan Umum LPP RRI Nurhanuddin, Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Hj. Rahma Leppa Hafid, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus, perwakilan Forkopimda, kepala – kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan, dan Kepala LPP RRI Samarinda, Banjarmasin dan Tarakan.
Saat menyampaikan pesan kesannya selama menjabat, Yanto yang dikenal sebagai reporter senior olah raga dengan nama udara Yanto Prawironegoro ini mengatakan bahwa dukungan dari masyarakat dan pemerintah Kabupaten Nunukan kepadanya selama ini begitu besar, sehingga seluruh program yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan sangat baik. Hal itu terbukti dari diberikannya hibah hibah tanah dan bangunan kantor LPP RRI Nunukan dari pemerintah Kabupaten Nunukan.
Meskipun tidak lagi menjabat sebagai kepala RRI Nunukan, Yanto yang juga dijuluki sebagai Meggy Z nya RRI karena kepiawaianya dalam bernyanyi dangdut, berharap agar hubungan silaturahmi dengan masyarakat di Kabupaten Nunukan dapat terus terjalin dengan baik. Mengutip syair lagunya Mus Mulyadi, Yanto dirinya tidak begitu saja dilupakan.
“Satu pintaku kepadamu oh kekasihku, jangan kau hapus namaku dari hatimu,” pungkas Yanto yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Sementara itu, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dalam sambutannya yang dibacakan oleh Serfianus meminta agar LPP RRI Nunukan bisa memperluas jangkauan siaranya hingga ke seluruh wilayah di Kabupaten Nunukan.
“Pemerintah Kabupaten Nunukan siap memback up LPP RRI Nunukan untuk melakukan transformasi dan digitalisasi siaran sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat di Kabupaten Nunukan,” kata Serfianus.
Serfianus juga meminta agar LPP RRI Nunukan mampu tampil sebagai tempat menjadi bagi masyarakat ketika begitu banyak beredar informasi hoax dan menyesatkan.
”Di era media sosial seperti saat ini, penyebaran informasi bohong, fitnah, caci maki antar pengguna media sosial begitu massif. Fenomena ini harus menjadi konsentrasi dari RRI, RRI harus mampu tampil sebagai rujukan dari masyarakat untuk memperoleh informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya. (HUMAS)